Review Film Pendek yang Sedang Ramai, Tilik (2018)

    Hai readers! Belakangan ini kita semua dihebohkan oleh film pendek Tilik. Film pendek yang diproduksi pada tahun 2018 lalu ini tiba-tiba menjadi ramai setelah diupload pada tahun 2020. Sudah nonton filmnya? Kalau belum, aku mau kasih sedikit review atau mungkin sinopsisnya nih! Eitss, yang belum nonton jangan baca. Nanti spoiler hehehe... enggak deng, monggo dibaca😁

    Tilik merupakan film pendek berdurasi 30 menit yang diunggah ke Youtube pada 17 Agustus lalu. Film pendek ini ramai di media sosial berkat bakat akting bu Tejo yang berhasil membuat penonton geram akan wataknya. “Tilik” adalah Bahasa jawa yang berarti “menjenguk”. Sesuai judulnya, film ini menceritakan tentang segerombolan ibu-ibu yang hendak menjenguk bu Lurah yang sedang dirawat di rumah sakit. 

Ibu-ibu di truk (Yu Ning-tengah, bu Tejo-kanan).

    Dengan latar tempat yang sebagian besar di truk, terdapat percakapan antar ibu-ibu, terutama bu Tejo dengan Yu Ning. Bu Tejo asyik membicarakan Dian, yang merupakan kembang desa di lingkungannya. Ia beranggapan bahwa Dian adalah wanita tidak benar, jika dilihat dari catatan media sosialnya. Yu Ning yang geram mendengar ocehan bu Tejo langsung mengingatkan beliau untuk hati-hati dalam berbicara. Namun bu Tejo cuek, dan tetap melanjutkan “karakternya”. Selain gemar membicarakan aib orang lain, karakter bu Tejo juga digambarkan sebagai orang yang suka pamer harta. Karena hal itu, terdapat sedikit perselisihan antara Yu Ning dan bu Tejo.

Yu Ning.

Dian dan Fikri.

    Latarpun berganti ke halaman parkir rumah sakit, dimana segerombolan ibu-ibu tersebut dihampiri oleh Fikri (anak bu Lurah) dan Dian, yang memberitakan bahwa bu Lurah tidak bisa dijenguk saat ini. Pada akhir adegan, terdapat percakapan antara Dian dengan pak Lurah di dalam mobil yang dapat saya simpulkan bahwa anggapan bu Tejo terhadap Dian benar adanya. 

Pak Lurah 

    Meskipun gagal menjenguk, alur cerita dalam film pendek ini berhasil membuat kita terbawa suasana karena sangat relevan dengan kehidupan. Percakapan antara ibu-ibu, dengan salah satunya menjadi “provokator” dapat kita temui di lingkungan sekitar. Namun, terdapat nilai yang bis akita ambil dari film pendek ini. Gosip yang beredar dari segerombolan ibu-ibu bisa saja adalah benar. Walaupun begitu, kita harus tetap berbaik sangka dan menjaga omongan seperti yang dilakukan oleh Yu Ning.


Lebih lengkapnya, kalian bisa nonton disini nih. 

https://www.youtube.com/watch?v=GAyvgz8_zV8

Happy watching😜😜
 

Comments

Popular posts from this blog

Sebuah Kalbu di Antara Klise Abu

Penutup Sebuah Kisah